Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer




Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Home » » Kumpulan Skripsi Legkap PTK

Kumpulan Skripsi Legkap PTK

Sabtu, 27 September 2014

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan  merupakan  cerita  atau  jalan  untuk  mengembangkan  dan mengarahkan  dirinya  menjadi  sosok  manusia  yang  memiliki  kepribadian  yang utama  dan  sempurna.  Dengan  pendidikan,  manusia  dapat  mengembangkan kepribadian  baik  jasmani  maupun  rohani  ke  arah  yang lebih  baik  dalam kehidupannya,  sehingga  semakin  maju  suatu  masyarakat  maka  akan  semakin penting  pula  adanya  pendidikan  bagi  pertumbuhan  dan perkembangan anak.
Bersamaan  dengan  itu  Islam  memandang  pendidikan  sebagai  dasar  utama seseorang  diutamakan  dan  dimuliakan.  Hal  ini  sebagaimana  firman  Allah  SWT dalam al-Qur'an Surat al-Mujadalah ayat 11, berikutini yang berbunyi :
Æìsùötƒ ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uyŠ 4
Artinya : “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu  sekalian  dan  orang-orang  yang  diberi  ilmu  pengetahuan  beberapa derajat”.              (QS, al-Mujadalah : 11).

1
 
Dalam  pelaksanaan  pendidikan  pemerintah  telah  mengupayakan  dan menyelenggarakan suatu sistem pengajaran Nasional yang diatur dalam undangundang.  Untuk  itu  pemerintah  memberikan  hak  pada  warganya  untuk mendapatkan  pengajaran  dan  pendidikan  ini  dimulai  dari  lingkungan  keluarga sebagai  Lembaga  pendidikan,  kemudian  pendidikan  di  lingkungan  masyarakat.
Bahasa merupakan pokok pengetahuan yang harus dimiliki. Dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan manusia lain. Dengan bahasa pula manusia dapat menambah wawsan dan pengetahuannnya. Keberhasilan seorang siswa dalam mempelajari dan menguasai pengetahuan sangat tergantung pada penguasaan bahasa, karena mereka masih dalam tahap mempelajari pengetahuan secara mendasar.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia ada beberapa aspek yang sangat diperhatikan dan saling berkaitan satu sama lain. Aspek-aspek tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Laely Syaudah (2004:75) bahwa “kemampuan berbahasa memiliki empat komponen yaitu keterampilan mendengarkan (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), dan keterampilan menulis (writing skill).
Dari keempat keterampilan tersebut yang paling sulit dikuasi siswa adalah keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa SD. Dengan memiliki kemampuan menulis, siswa dapat mengomunikasikan ide, penghayatan, dan pengalamannya keberbagai pihak, terlepas dari ikatan waktu dan tempat. Di samping itu, siswa pun dapat meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui keterampilan menulis.
Kemampuan menulis merupakan kemampuan menurunkan atau melukiskna lambang-lambang grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafis tersebut. Kemampuan menulis sendiri seperti hanya dengan kemampuan berbahasa lain dapat dimiliki melalui bimbingan dan latihan yang intensif. Latihan kemampuan menulis di SD Negeri Bulusari 01 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes sangat penting karena merupakan penanaman dasar menulis.
Secara global ada beberapa faktor yang mempengaruhi belajar menulis siswa, yang saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain, yaitu:
1.      Faktor yang mempengaruhi belajar menulis siswa dari dalam (faktor internal), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
2.      Faktor yang mempengaruhi belajar menulis siswa dari luar (faktor eksternal), yaitu kondisi lingkungan di sekitar siswa.
3.      Faktor pendekatan belajar yang mempengaruhi belajar menulis siswa (approach to learning), yahni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi, metode, dan media yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi pelajaran.
Tujuan pembelajaran sastra khususnya kompetensi menulis puisi, telah dijabarkan dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar. Standar kompetensi menulis yang diharapkan bagi kelas V SD menurut KTSP adalah “siswa dapat mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan fakta secara tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas”, dengan kompetensi dasar “menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat”. Adapun indikator pembelajarannya “menulis puisi berdasarkan gagasan pokok”. (BSNP, 2008:18).
Berbagai upaya telah dilakukuan oleh para pendidik dalam mengajarkan kompetensi menulis sastra tersebut, yaitu dengan menggunakan bebagai teknik, metode, maupun pendekatkan, agar tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai dengan baik. Namun demikian, masih banyak kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan pembelajaran sastra tersebut, karena standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diharapkan justru berbeda dengan kenyataan. Hal ini dapat dilihat dari hasil pembelajaran sebelum penelitian di kelas V pada materi menulis puisi, diantaranya hasil tes pembelajaran menulis karangan sastra di kelas V belum memuaskan, dimana nilai rata-ratanya hanya mencapai 68,0 pada rentang 0,00 – 100, dengan persentasi ketuntasan 38%, yaitu dari 13 siswa kelas V baru 5 siswa yang sudah tuntas pada kriteria ketuntasan minimal ( KKM ) 70. Dalam pembelajaran itu terdapat 62% siswa masih kesulitan dalam menulis puisi terutama dalam mengekspresikan ide-ide, menentukan gagasan, memilih kata-kata yang tepat, pembaitan, dan tipografinya. Ide yang tertuang dalam puisi pada umumnya belum jelas karena tidak sesuai dengan temanya. Pemilihan diksi, kebanyakan siswa masih menggunakan kata-kata yang kurang tepat dan tidak puitis, sehingga kadang-kadang isi puisi tidak jelas. Demikian juga dalam pembaitan dan tipografi, pemenggalannya masih banyak yang belum sesuai dengan isi tiap baitnya, sehingga isi dari satu bait dengan bait lainnya tidak berhubungan.
Selain itu tingkat aktifitas dan antusias siswa masih rendah, dimana hanya sekitar 50% yang sudah terlibat aktif mengikuti pembelajaran tersebut, sedangkan sisanya masih pasif.
Memperhatikan hasil pembelajaran diatas, ada beberapa dugaan yang menyebabkan hal tersebut di atas, dan menjadi pusat penelitian ini, yaitu :
1.      Pengalaman belajar bahasa Indonesia yang tidak menyenangkan dan cenderung membosankan akibat kurang variasi dalam melaksanakan proses pembelajaran, sehingga turut membentuk sikap negatif siswa terhadap pelajaran bahasa indonesia.
2.      Adanya persepsi siswa bahwa pelajaran bahasa Indonesia tidak penting. Hal ini secara langsung maupun tidak langsung akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia, terutama dalam kemampuan menulis puisi.
3.      Menurut pengamatan penulis ada kecenderungan guru masih sering menjadi sentral utama dalam proses pembelajaran dan mendominasi aktifitas mengajar, sehingga siswa kurang atau tidak aktif.
Paradigma di atas akan kita coba pecahkan melalui berbagai upaya dalam bentuk perbaikan pembelajaran, contohnya dengan penggunaan model pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dalam proses pembelajaran. Sebagaimana menurut Depdiknas (2006:13), guru juga harus mampu menciptakan lingkungan pembelajaran yang menyenangkan dalam aktivitas pembelajaran, meliputi beberapa pengelolaan ruang kelas, kegiatan siswa, hasil karya siswa, waktu dan bentuk kegiatan belajar, dan sumber belajar sehingga indikator dalam pembelajaran akan tercapai secara maksimal.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat memberikan keleluasaan kepada keaktifan siswa dan sekaligus dapat mengembangkan kemampuan bersastra khususnya menulis puisi adalah model pembelajaran quantum (quantum teaching and learning). Model pembelajaran ini adalah model pembelajaran yang mengutamakan aktifitas dan kreatifitas, serta melibatkan seluruh kemampuan potensi diri siswa.
Seperti menurut pendapat Bobbi DePorter dalam A’la (2010:21). “ Quantum teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas”. Pembelajaran yang menyingkirkan hambatan yang menghalangi proses kegiatan belajar dengan cara sengaja menggunakan musik/mewarnai lingkungan sekeliling, menyusun bahan pengajaran yang sesuai pengajaran efektif dan banyak mengaktifkan siswa. Siswa juga berpartisipasi dalam setiap langkah pembelajaran dengan cara membuat generalisasi sampai konsep lalu mendemonstrasikannya melalui presentasi-komunikasi kemudian mengulanginya dengan Tanya jawab, mengerjakan latihan dan membuat rangkuman. Dengan model pembelajaran seperti ini lebih memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan ide-ide dan gagasan mereka dalam bentuk puisi, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi.
Dari uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL QUANTUM PADA MATERI MENULIS PUISI DI KELAS V SDN BULUSARI 01 KECAMATAN BULAKAMBA KABUPATEN BREBES”

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah:
1.      Bagaimana proses pembelajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran quantum dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes ?
2.      Bagaimana Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran quantum dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes?
3.      Apakah penggunaan model pembelajaran quantum dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes?

C.    Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1.      Mengetahui dan menganalisa proses belajar siswa sebelum menggunakan model pembelajaran quantum dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes?
2.      Mengetahui dan menganalisa aktifitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran quantum dalam pembelajaran menulis puisi di kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes?
3.      Mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran quantum terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes.

D.    Langkah-langkah penelitian
1.      Menentukan subjek penelitian
a.       Lokasi : lokasi penelitian dilakukan di SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes
b.      Waktu : waktu penelitian dilakukan pada saat Praktik Pengalaman Lapangan dari bulan April 2014 sampai dengan Juni 2014
c.       Mata Pelajaran : Mata pelajaran yang digunakan Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SDN Bulusari 01  Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes
d.      Karakteristik Siswa: siswa berjumlah 13 orang yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 6 orang siswa perempuan


2.      Menentukan deskripsi persiklus
a.       Rencana
Peneliti melakukan identifikasi masalah yang diteliti dengan cara melakukan penelitian pendahuluan (prasiklus) terhadap proses pembelajaran di kelas dan meneliti hasil belajar siswa pada nilai ulangan sebelumnya.
b.      Pelaksanaan
Pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran quantum sesuai dengan rencana yang telah di susun untuk setiap siklus.
c.       Instrument penelitian
Instrument penelitian dilakukan pada saat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menulis puisi.
d.      Refleksi

Refleksi dilakukan pada setiap akhir siklus yaitu memeriksa hasil observasi dan mengidentifikasi masalah yang ditemukan dari hasil observasi dan hasil tes.

No Responses to "Kumpulan Skripsi Legkap PTK"

Poskan Komentar