Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer




Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

Total Tayangan Halaman

Home » » Skripi terlenkap

Skripi terlenkap

Jumat, 03 Oktober 2014

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.      Deskripsi Data Awal Penelitian
Sebelum melakukan tindakan siklus I dan II  terlebih dahulu dilakukan observasi pada tanggal 7 April 2014 untuk mendapatkan data awal penelitian yang digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian dan tindakan yang harus dilakukan. Setelah dilakukan observasi, terdapat lima faktor yang menyebabkan hasil belajar peserta didik rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Energi di kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan yaitu Kurangnya kemampuan peserta didik dalam memahami konsep materi energi, Pembelajaran bersifat pasif, model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada pendidik, kurangnya penggunaan media pembelajaran dan interaksi  antara pendidik dengan peserta didik kurang optimal sehigga cenderung pembelajaran tidak komunikatif.
Kurangnya hasil belajar peserta didik kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan pada materi Energi dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang masih memperoleh nilai di bawah KKM 65 yaitu sebanyak 15 peserta didik sedangkan yang di atas KKM yaitu sebnayak 7 peserta didik, dari indikasi ini dapat disimpulkan pembelajaran yang belum berhasil dengan persentase keberhasilan 32%.
Berikut ini adalah gambaran data awal penelitian pra siklus secara umum dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Rekapitulasi hasil belajar pra siklus
No
Indikator
Keterangan
1
Jumlah peserta didik
22
2
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
65
3
Target pencapaian keberhasilan
85%
4
Jumlah peserta didik tuntas pra siklus
7
5
Jumlah peserta didik tidak tuntas pra siklus
15
6
Jumlah nilai pra siklus
1458
7
Rata-rata nilai pra silklus
66,27
8
Persentase ketuntasan pra siklus
32%
Ket: Data secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.2.
            Berdasarkan pada tabel di atas terlihat jelas perbedaan yang sangat mencolok antara jumlah peserta didik yang berhasil mencapai KKM dan peserta didik yang belum mencapai KKM yaitu dengan presentase 32% berbanding 68% yang dapat dilihat pada gambar diagarm batang 4.1.
Gambar 4.1 Histogram Pra Siklus Peserta Didik Kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan

Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model pembelajaran konekstual ini dilaksanakan di kelas III semester II SD Muhammadiyah Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten Pemalang pada mata pelajaran IPA materi Energi. Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus dimana tiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan yang dilaksanakan dari tanggal 14 April – 17 Mei 2014. Masing-masing pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.
B.       Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1.        Siklus I
a.         Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang dilakukan pada tindakan siklus I yaitu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sudah tersusun dan terlampir, media pembelajaran telah tersedia dan terlampir, lembar  evaluasi belajar peserta didik telah di buat dan terlampir dan lembar observasi pembelajaran tersusun dan terlampir.
b.        Tindakan (Acting)
Pelakasanaan tindakan dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis 17 April 2014 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis 24 April 2014.
1)   Hasil siklus I pertemuan 1
Siklus I pertemuan 1 yang dilaksanakan pada hari Kamis 17 April 2014 selama dua jam pelajaran dari pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Pertama pembelajaran dimulai dengan berdo’a dan mengisi daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah 22. Setelah semua sudah siap kemudian pendidik menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu semua peserta didik mampu menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada dilingkungan sekitar, Peserta didik mampu menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, Peserta didik berani memberikan gagasan berupa contoh nyata tentang energi yang ada dilingkungan sekitar.
Langkah selanjutnya adalah pendidik menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pendidik  atau peserta didik lain. Setelah itu pendidik kemudian menyampaikan apresepsi dengan memberikan gambaran kepada peserta didik tentang konsep sebuah energi yang ada dilingkungan secara sederhana. Kemudian pendidik menyampaikan materi Energi dengan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran kontekstual untuk menggali pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang di peroleh dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 30 menit. Tidak lupa pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan materi yang kurang dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga membantu teman lain untuk memudahkan dalam memahami materi Energi.
Setelah kegiatan tanya jawab dengan peserta didik kemudian pendidik mengajak peserta didik untuk lebih memahami konsep dasar materi Energi dengan mendemontrasikan di depan kelas bagaimana perubahan energi yang terjadi pada suatu benda dengan menggunakan setrika dan kipas anging. Dengan mengalami langsung peserta didik mampu memahami materi dengan cepat dan melekat dalam ingatan.
Sebelum pembelajaran diakhiri peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, serta membuat rangkuman bersama peserta didik tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian peserta didik di berikan tugas berupa soal-soal yang ada dalam LKS sebagai latihan peserta didik untuk lebih mamahami materi lagi.
2)   Hasil siklus I pertemuan 2
Siklus I pertemuan 2 yang dilaksanakan pada hari Kamis 24 April 2014 selama dua jam pelajaran dari pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu berdo’a dan mengisi daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah 22. Setelah semua sudah siap kemudian pendidik menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu semua peserta didik mampu menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada dilingkungan sekitar dengan mengaitkan contoh nyata di kehidupan sehari-hari, Peserta didik mampu menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, Peserta didik berani memberikan gagasan berupa contoh nyata tentang energi yang ada dilingkungan sekitar.
Langkah selanjutnya adalah pendidik menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pendidik  atau peserta didik lain. kemudian menyampaikan apresepsi dengan mengingatkan materi Energi pada pertemuan sebelumnya yang sudah dipelajari dengan memberikan umpan balik sebelum melakkan kegatan inti. Selanjutnya pendidik mempresentasikan materi perubahan Energi dengan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran kontekstual untuk menggali pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang di peroleh dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 25 menit. Tidak lupa pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan materi yang kurang dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pemeblajaran berlangsung secara komunikatif dan dapat menggali pemaham peserta didik satu dengan peserta didik yang lain. Hal itu dapat membantu teman lain untuk memudahkan dalam memahami materi Energi.
Langkah yang terakhir yaitu peserta didik mengerjakan soal yang sudah disiapkan oleh peneliti sebagai evaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus 1 sehingga bisa terlihat apakah pembelajaran berhasil atau kurang berhasil. Masing-masing peserta didik mengerjakan soal yang berjumlah 10 pilihan ganda dan 5 uraian. Pendidik berkeliling mengawasi peserta didik yang sedang mengerjakan soal agar kelas selalu kondusif dan menjadikan peserta didik lebih konsentrasi dalam mengerjakan soal kurang lebih 25 menit. Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal kemudian dikumpulkan kepada pedidik untuk kemudian dinilai. Sebelum pembelajaran di akhiri pendidik menanyakan apakah ada soal yang susah dikerjakan untuk di bahasnya bersama sehingga peserta didik lebih memahami lagi tanpa merasa kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal. Pada kegiatan akhir siklus I pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan materi materi yang belum dipahami, serta membuat rangkuman materi bersama peserta didik. Tugas rumah atau PR berupa soal latihan diberikan pada peserta didik agar lebih memahami materi secara mendalam dan terus memberikan motivasi untuk selalu rajin belajar. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan ucapan salam penutup.
Setelah dilakukan evaluasi pembelajaran pada siklus 1 didapatkan rekapitulasi nilai secara umum dapat dilahat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil belajar siklus I
No
Indikator
Keterangan
1
Jumlah peserta didik
22
2
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
65
3
Target pencapaian keberhasilan
85%
4
Jumlah peserta didik tuntas siklus I
14
5
Jumlah peserta didik tidak tuntas siklus I
8
6
Jumlah nilai siklus I
1629
7
Rata-rata nilai silklus I
74,04
8
Persentase ketuntasan siklus I
64%
Ket: Adapun data secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.4.
Berdasarkan tabel di atas pembelajaran dikatakan cukup berhasil walaupun belum mencapai target yang telah ditentukan, indikasi hasil siklus I yaitu banyaknya peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 14 anak sedangkan peserta didik yang belum  mencapai KKM sebanyak  8 anak, jadi keberhasilan pada siklus I sebanyak 64% dan berbanding 36% dari jumlah seluruh peserta didik. Berdasarkan tingkat keberhasilan ini dapat dilihat pada pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siklus I
c.         Observasi (Observing)
Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan ada beberapa temuan yang perlu di perbaiki dan dicarikan alternatif solusinya. Temuan tersebut seperti pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I
No
Kegiatan
Temuan
1
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran

Waktu yang terbuang
2
Penguasaan materi dalam pembelajaran

Kurang  menguasai
3
Penggunaan media pembelajaran

Kurang aktif

Berikut ini adalah hasil observasi yang dilakukan observer pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan seperti pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I
No
Kegiatan
Pertemuan
1
2
1
Kemampuan Membuka Pelajaran
Baik
Sangat Baik
2
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran
Baik
Baik
3
Penguasaan materi dalam pembelajaran
Cukup Baik
Baik
4
Implementasi langkah-langkah pembelajaran
Cukup Baik
Baik
5
Penggunaan media pembelajaran
Cukup Baik
Baik
6
Evaluasi Pembelajaran
Baik
Sangat Baik
7
Kemampuan menutup pelajaran
Baik
Sangat Baik

Sedangkan dari hasil tes belajar peserta didik melalui lembar soal evaluasi pada siklus 1 diperoleh rata-rata nilai sebesar 74,04 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi terhadap tindakan kelas pada pembelajaran siklus I dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat di kategorikan cukup berhasil.
d.        Hasil Refleksi
Setelah dilakukan observasi pada akhir siklus I dan didapatkan beberapa temuan kemudian diadakan refleksi untuk mencari solusi terhadap hasil belajar sebagai bahan acuan instropeksi untuk pembelajaran selanjutnya. Beberapa temuannya yaitu pengolaan waktu yang tidak sesuai dengan rencana yang sudah direncanakan untuk mengurangi hal tersebut pendidik bisa mempergunakan waktu tersebut untuk melakukan tanya jawab atau diskusi secara spontan sehingga peserta didik mampu mendalami materi. Dalam setiap pembelajaran pendidi diharapkan sudah mempersiapkan semuanya termasuk materi yang akan disampaikan haruslah sudah dikuasi, sehingga pendidik mampu membawa peseta didik untuk belajar lebih efektif dan lebih mudah dalam memahami konsep materi energi. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran kurang dikarenakan peserta didik yang aktif hanya sebagian dan hal tersebut berakibat pada hasil belajar yang diperoleh oleh karena itu pendidik harus dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dengan memberikan rangsangan yang bisa dilakukan melalui motivasi secara nyata dalam bentuk nilai atau penghargaan pada peserta didik yang mampu menjawab atau memberikan pertanyaan.
Berikut ini adalah hasil refleksi secara umum pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.7.      
Tabel 4.7 Hasil Refleksi Siklus I
No
Kegiatan
Temuan
Solusi
1
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran

Waktu yang terbuang
Tanya jawab
2
Penguasaan materi dalam pembelajaran

Kurang  menguasai
Mendalami materi
3
Penggunaan media pembelajaran

Kurang aktif
Memberikan apresiasi

2.        Siklus II
a.         Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang dilakukan pada tindakan siklus II yaitu mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sudah tersusun dan terlampir, media pembelajaran telah tersedia dan terlampir, lembar evaluasi belajar peserta didik telah dibuat dan terlampir dan lembar observasi pembelajaran tersusun dan terlampir.
b.        Tindakan (Acting)
Pelakasanaan tindakan dengan menggunakan model pembelajara kontekstual pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis 1 Mei 2014 dan pertemuan 2 dilaksanakan pada hari Kamis 8 Mei 2014.
1)   Hasil siklus II pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 yang dilaksanakan pada hari Kamis 1 Mei 2014 selama dua jam pelajaran dimulai dari pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu berdo’a dan mengisi daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah 22.
Agar proses pembelajaran lebih efektif sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I pendidik dan peserta didik berkomitmen menciptakan suasana belajar yang kondusif dan komunikatif. Kegiatan selanjutnya adalah pendidik menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu peserta didik mampu menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada dilingkungan sekitar, Peserta didik mampu menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, Peserta didik berani memberikan gagasan berupa contoh nyata tentang energi yang ada dilingkungan sekitar. Serta mengingatkan kembali model pembelajaran apa yang sedang digunakan dalam pembelajaran.
Langkah selanjutnya adalah pendidik menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pendidik  atau peserta didik lain. Kemudian pendidik menyampaikan apresepsi dengan memberikan gambaran kepada peserta didik tentang konsep sebuah energi yang ada dilingkungan secara sederhana. Kemudian pendidik menyampaikan materi Energi dengan menggunakan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran kontekstual dengan mengaitkan materi Energi kedalam contoh nyata yang ada dilingkungan sekitar untuk menggali pengetahuan peserta didik dengan pengalaman yang di peroleh dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 25 menit. Langkah selanjutnya pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan materi yang kurang dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga membantu teman lain untuk memudahkan dalam memahami materi Energi.
Setelah melakukan tanya jawab dengan peserta didik kemudian pendidik mengajak peserta didik untuk lebih memahami konsep dasar materi Energi dengan mendemontrasikan di depan kelas bagai mana perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, seperti dengan menggunakan soldier dan senter. Dengan mengalami langsung peserta didik mampu memahami materi dengan cepat dan melekat dalam ingatan.
Sebelum pembelajaran selesai peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, serta membuat rangkuman bersama peserta didik tentang materi yang telah dipelajari. Kemudian peserta didik di berikan tugas berupa soal-soal yang ada dalam LKS sebagai latihan peserta didik untuk lebih mamahami materi lagi.
2)   Hasil siklus II pertemuan 2
Siklus II pertemuan 2 yang dilaksanakan pada hari Kamis 8 mei 2014 selama dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu berdo’a dan mengisi daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah 22. Setelah peserta didik siap untuk menerima materi pendidik menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu semua peserta didik mampu menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada dilingkungan sekitar, Peserta didik mampu menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, Peserta didik berani memberikan gagasan berupa contoh nyata tentang energi yang ada dilingkungan sekitar.
Langkah selanjutnya adalah pendidik menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pendidik atau peserta didik lain. Kemudian menyampaikan apresepsi dengan peguatan pada materi Energi yang telah disampaikan sebelumya untuk memudahkan peserta didik memahami materi. Selanjutnya pendidik mempresentasikan materi perubahan Energi dengan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran kontekstual untuk menggali pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang di peroleh dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 20 menit. Pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan materi yang kurang dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga pemeblajaran berlangsung secara komunikatif dan dapat menggali pemaham peserta didik satu dengan peserta didik yang lain. Hal itu dapat membantu teman lain untuk memudahkan dalam memahami materi Energi.
Setelah melakukan langkah-langkah di atas kemudian peserta didik mengerjakan soal yang sudah disiapkan oleh peneliti sebagai evaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan, sehingga bisa terlihat apakah pembelajaran berhasil atau kurang berhasil. Masing-masing peserta didik mengerjakan soal yang berjumlah 10 pilihan ganda dan 5 uraian dengan durasi waktu kurang lebih 25 menit. Pendidik berkeliling mengawasi peserta didik yang sedang mengerjakan soal agar kelas selalu kondusif dan menjadikan peserta didik lebih konsentrasi dalam mengerjakan. Setelah peserta didik selesai mengerjakan soal kemudian dikumpulkan kepada pedidik untuk kemudian dinilai sebagai bahan acuan keberhasilan pembelajaran.
Pada kegiatan akhir siklus II pertemuan 2 pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan materi yang belum dipahami serta membuat rangkuman materi bersama peserta didik. Tidak lupa juga pendidik selalu memberikan motivasi kepada peserta didik agar selalu belajar dengan rajin dan selalu mendengarkan apa yang pendidik sampaikan.
Setelah dilakukan evaluasi pembelajaran pada siklus II didapatkan rekapitulasi nilai dari hasil belajar peserta didik dengan rata-rat nilai sebesar 81,13 dengan kategori baik dan mencapai target yang diharapkan. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II telah mencapai 86,36% sehingga hasil penelitian dikatakan berhasil mencapai target. Berikut indikator keberhasilan pembelajaran secara umum pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rekapitulasi hasil belajar siklus II
No
Indikator
Keterangan
1
Jumlah peserta didik
22
2
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
65
3
Target pencapaian keberhasilan
85%
4
Jumlah peserta didik tuntas siklus II
19
5
Jumlah peserta didik tidak tuntas siklus II
3
6
Jumlah nilai siklus II
1790
7
Rata-rata nilai silklus II
81,36
8
Persentase ketuntasan siklus II
86%
Ket: Data secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.9

Berdasarkan tabel di atas pembelajaran dikatakan berhasil karena hasil dari pembelajaran tersebut telah mencapai hasil sesuai target yang telah ditentukan, indikasi hasil siklus II yaitu banyaknya peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 19 anak sedangkan peserta didik yang belum  mencapai KKM sebanyak  3 anak, jadi keberhasilan pada siklus II sebanyak 86% dan berbanding 14% dari jumlah seluruh peserta didik. Berdasarkan tingkat keberhasilan ini dapat dilihat pada pada gambar 4.3.
Gambar. 4.3 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siklus II
c.         Observasi (Observing)
Berdasarkan kegiatan observasi yang dilakukan ada beberapa temuan yang perlu di perbaiki dan dicarikan alternatif solusinya. Temuan tersebut seperti pada tabel 4.10.
Tabel 4.10 Hasil  Observasi Pembelajaran Siklus II
No
Kegiatan
Temuan
1
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran

Kurang maksimalkan waktu
2
Evaluasi Pembelajaran
Kurang kondusif

Berikut ini adalah hasil observasi yang dilakukan observer pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan seperti pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II
No
Kegiatan
Pertemuan

1
2
1
Kemampuan Membuka Pelajaran

Sangat Baik
Sangat Baik
2
Sikap praktikan dalam proses pembelajaran

Baik
Baik
3
Penguasaan materi dalam pembelajaran

Baik
Snagat Baik
4
Implementasi langkah-langkah pembelajaran

Baik
Sangat Baik
5
Penggunaan media pembelajaran

Baik
Sangat Baik
6
Evaluasi Pembelajaran

Baik
Baik
7
Kemampuan menutup pelajaran

Sangat Baik
Sangat Baik

Sedangkan dari hasil tes belajar peserta didik melalui lembar soal evaluasi pada siklus II diperoleh rata-rata nilai sebesar 81,36 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi terhadap tindakan kelas pada pembelajaran siklus II dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual dapat di kategorikan berhasil mencpai tujuan pembelajaran.


c.         Hasil Refleksi
Setelah dilakukan observasi pada akhir siklus II didapatkan beberapa temuan baru. Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi untuk mencari solusi terhadap hasil belajar sebagai bahan acuan instropeksi untuk pembelajaran mendatang. Beberapa temuannya yaitu dalam pembelajaran pendidik masih belum bisa memaksimalkan waktu yang ada dengan baik untuk mengurangi hal tersebut pendidik bisa mempergunakan waktu tersebut untuk melakukan tanya jawab atau diskusi secara spontan sehingga peserta didik mampu mendalami materi lebih jauh lagi. Serta dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran peserta didik belum bisa menciptakan suasana yang kondusif dan tenang, sehingga banyak peserta didik yang kurang berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan. Berikut ini adalah hasil refleksi secara umum pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.12.     
Tabel 4.12 Hasil Refleksi Siklus II
No
Kegiatan
Temuan
Solusi
1
Sikap peneliti dalam proses pembelajaran

Kurang maksimalkan waktu
Diskusi
2
Evaluasi Pembelajaran
Kurang kondusif
Pemberian nilai plus

C.      Pembahasan
Dari hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan yang signifikan dengan menggunakan model pembelajaran kontekstual pada pembelajaran yang sudah dilakukan dan hasil tersebut terlihata pada tiap siklusnya. Berdasarkan hasil pembelajaran tersebut sesuai dengan pendapat (Rahardjo & Daryanto, 2012: 158) mengemukakan Pembelajaran kontekstual merupakan proses pendidikan yang mencakup beberapa aspek sebagai satu kesatuan yang harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan pendidikan seutuhnya yaitu memperoleh hasil belajar yang diharapkan karena itu merupakan tujuan utama dari pembelajaran.
Senada dengan itu (Trianto, 2007: 103) penerapan model pembelajaran kontekstual bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang lebih baik dengan menanamkan pemahaman pada peserta didik terlebih dahulu yaitu dengan cara melibatkan langsung  peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif dan komunikatif.
Berdasarkan teori dan hasil penelitian yang telah dilakuka, diperoleh hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I dan sampai siklus II. Persentase nilai rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam materi Energi di SD Muhammadiyah Kebagusan kelas III dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan
No
Keterangan
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
Mencapai KKM
32%
64%
86%
2
Belum mencapai KKM
68%
36%
14%

Berdasarkan data di atas terlihat jelas adanya peningkatan yang cukup signifikan pada tiap siklusnya. Keberhasilan pembelajaran pada pra siklus mencapai 32% berbanding 68% yang belum berhasil, keberhasilan pada pembelajaran siklus I mencapai 64% berbanding 36% yang belum berhasil, sedangkan keberhasilan  pembelajaran pada siklus II mencapai 86% berbanding 14% yang belum mencapai keberhasilan. Peningkatan yang sesuai dengan indikator keberhasilan terlihat pada siklus II yang mencapai persentase nilai rat-rata sebesar 81,36 dengan persentase 86%.  Jadi pada penelitian tindakan kelas dengan penerapan model pembelajaran kontekstual pada kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan sangat berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar peserta didik yang lebih baik dan sesuai dengan apa yang telah ditargetkan sebelumnya pada penelitian ini. Pencapaian pembelajaran pada setiap siklusnya dapat dilihat sesuai dengan gambar 4.4.

Gambar 4.4 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Pada Tiap Siklus 

No Responses to "Skripi terlenkap "

Poskan Komentar