BAB
IV
HASIL
PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Data Awal Penelitian
Sebelum melakukan tindakan siklus I
dan II terlebih dahulu dilakukan
observasi pada tanggal 7 April 2014 untuk mendapatkan data awal penelitian yang
digunakan sebagai rujukan dalam melakukan penelitian dan tindakan yang harus
dilakukan. Setelah dilakukan observasi, terdapat lima faktor yang menyebabkan
hasil belajar peserta didik rendah pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
materi Energi di kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan yaitu Kurangnya kemampuan
peserta didik dalam memahami konsep materi energi, Pembelajaran bersifat pasif,
model pembelajaran yang digunakan masih berpusat pada pendidik, kurangnya
penggunaan media pembelajaran dan interaksi
antara pendidik dengan peserta didik kurang optimal sehigga cenderung
pembelajaran tidak komunikatif.
Kurangnya hasil belajar peserta
didik kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan pada materi Energi dibuktikan dengan
banyaknya peserta didik yang masih memperoleh nilai di bawah KKM 65 yaitu
sebanyak 15 peserta didik sedangkan yang di atas KKM yaitu sebnayak 7 peserta
didik, dari indikasi ini dapat disimpulkan pembelajaran yang belum berhasil dengan
persentase keberhasilan 32%.
Berikut ini adalah gambaran data
awal penelitian pra siklus secara umum dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Rekapitulasi
hasil belajar pra siklus
No
|
Indikator
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah peserta didik
|
22
|
2
|
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
|
65
|
3
|
Target pencapaian keberhasilan
|
85%
|
4
|
Jumlah peserta didik tuntas pra siklus
|
7
|
5
|
Jumlah peserta didik tidak tuntas pra siklus
|
15
|
6
|
Jumlah nilai pra siklus
|
1458
|
7
|
Rata-rata nilai pra silklus
|
66,27
|
8
|
Persentase ketuntasan pra siklus
|
32%
|
Ket: Data secara terperinci dapat
dilihat pada tabel 4.2.
Berdasarkan
pada tabel di atas terlihat jelas perbedaan yang sangat mencolok antara jumlah
peserta didik yang berhasil mencapai KKM dan peserta didik yang belum mencapai
KKM yaitu dengan presentase 32% berbanding 68% yang dapat dilihat pada gambar
diagarm batang 4.1.
Gambar 4.1 Histogram Pra Siklus Peserta Didik Kelas
III SD Muhammadiyah Kebagusan
Penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan model pembelajaran konekstual ini dilaksanakan di
kelas III semester II SD Muhammadiyah Kebagusan Kecamatan Ampelgading Kabupaten
Pemalang pada mata pelajaran IPA materi Energi. Penelitian ini dilakukan dengan
2 siklus dimana tiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan yang dilaksanakan
dari tanggal 14 April – 17 Mei 2014. Masing-masing pertemuan dengan alokasi
waktu 2 x 35 menit.
B. Deskripsi Pelaksanaan
Penelitian
1.
Siklus I
a.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan
yang dilakukan pada tindakan siklus I yaitu mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang sudah tersusun dan terlampir, media pembelajaran telah
tersedia dan terlampir, lembar evaluasi
belajar peserta didik telah di buat dan terlampir dan lembar observasi
pembelajaran tersusun dan terlampir.
b.
Tindakan (Acting)
Pelakasanaan
tindakan dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kontekstual pada siklus
I dilaksanakan dua kali pertemuan setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis 17 April 2014 dan pertemuan 2
dilaksanakan pada hari Kamis 24 April 2014.
1) Hasil
siklus I pertemuan 1
Siklus I pertemuan 1 yang dilaksanakan
pada hari Kamis 17 April 2014 selama dua jam pelajaran dari pukul 09.30-10.40
WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan
sebelumnya. Pertama pembelajaran dimulai dengan berdo’a dan mengisi daftar
hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah 22. Setelah
semua sudah siap kemudian pendidik menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu
semua peserta didik mampu menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada
dilingkungan sekitar, Peserta didik mampu menjelaskan perubahan energi yang
terjadi pada suatu benda, Peserta didik berani memberikan gagasan berupa contoh
nyata tentang energi yang ada dilingkungan sekitar.
Langkah selanjutnya adalah pendidik
menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar
dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai
maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab
pertanyaan yang di berikan oleh pendidik
atau peserta didik lain. Setelah itu pendidik kemudian menyampaikan
apresepsi dengan memberikan gambaran kepada peserta didik tentang konsep sebuah
energi yang ada dilingkungan secara sederhana. Kemudian pendidik menyampaikan
materi Energi dengan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran
kontekstual untuk menggali pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang di
peroleh dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 30 menit. Tidak lupa
pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan materi yang
kurang dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga membantu teman lain untuk memudahkan dalam
memahami materi Energi.
Setelah kegiatan tanya jawab dengan
peserta didik kemudian pendidik mengajak peserta didik untuk lebih memahami
konsep dasar materi Energi dengan mendemontrasikan di depan kelas bagaimana
perubahan energi yang terjadi pada suatu benda dengan menggunakan setrika dan
kipas anging. Dengan mengalami langsung peserta didik mampu memahami materi
dengan cepat dan melekat dalam ingatan.
Sebelum pembelajaran diakhiri peserta
didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
serta membuat rangkuman bersama peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari. Kemudian peserta didik di berikan tugas berupa soal-soal yang ada
dalam LKS sebagai latihan peserta didik untuk lebih mamahami materi lagi.
2) Hasil
siklus I pertemuan 2
Siklus
I pertemuan 2 yang dilaksanakan pada hari Kamis 24 April 2014 selama dua jam
pelajaran dari pukul 09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan
RPP yang sudah disiapkan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih
dahulu berdo’a dan mengisi daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua
peserta didik sejumlah 22. Setelah semua sudah siap kemudian pendidik
menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu semua peserta didik mampu
menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada dilingkungan sekitar dengan
mengaitkan contoh nyata di kehidupan sehari-hari, Peserta didik mampu
menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, Peserta didik
berani memberikan gagasan berupa contoh nyata tentang energi yang ada
dilingkungan sekitar.
Langkah
selanjutnya adalah pendidik menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan
semangat untuk belajar dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada
peserta didik dengan nilai maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani
bertanya dan menjawab pertanyaan yang di berikan oleh pendidik atau peserta didik lain. kemudian
menyampaikan apresepsi dengan mengingatkan materi Energi pada pertemuan
sebelumnya yang sudah dipelajari dengan memberikan umpan balik sebelum melakkan
kegatan inti. Selanjutnya pendidik mempresentasikan materi perubahan Energi
dengan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran kontekstual
untuk menggali pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang di peroleh
dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 25 menit. Tidak lupa pendidik
memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan materi yang kurang
dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan dalam
kehidupan sehari-hari sehingga pemeblajaran berlangsung secara komunikatif dan
dapat menggali pemaham peserta didik satu dengan peserta didik yang lain. Hal
itu dapat membantu teman lain untuk memudahkan dalam memahami materi Energi.
Langkah
yang terakhir yaitu peserta didik mengerjakan soal yang sudah disiapkan oleh
peneliti sebagai evaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan pada siklus 1
sehingga bisa terlihat apakah pembelajaran berhasil atau kurang berhasil.
Masing-masing peserta didik mengerjakan soal yang berjumlah 10 pilihan ganda
dan 5 uraian. Pendidik berkeliling mengawasi peserta didik yang sedang
mengerjakan soal agar kelas selalu kondusif dan menjadikan peserta didik lebih
konsentrasi dalam mengerjakan soal kurang lebih 25 menit. Setelah peserta didik
selesai mengerjakan soal kemudian dikumpulkan kepada pedidik untuk kemudian
dinilai. Sebelum pembelajaran di akhiri pendidik menanyakan apakah ada soal
yang susah dikerjakan untuk di bahasnya bersama sehingga peserta didik lebih
memahami lagi tanpa merasa kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal. Pada
kegiatan akhir siklus I pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
menanyakan materi materi yang belum dipahami, serta membuat rangkuman materi
bersama peserta didik. Tugas rumah atau PR berupa soal latihan diberikan pada
peserta didik agar lebih memahami materi secara mendalam dan terus memberikan
motivasi untuk selalu rajin belajar. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan
ucapan salam penutup.
Setelah
dilakukan evaluasi pembelajaran pada siklus 1 didapatkan rekapitulasi nilai
secara umum dapat dilahat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Rekapitulasi
hasil belajar siklus I
No
|
Indikator
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah peserta didik
|
22
|
2
|
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
|
65
|
3
|
Target pencapaian keberhasilan
|
85%
|
4
|
Jumlah peserta didik tuntas siklus I
|
14
|
5
|
Jumlah peserta didik tidak tuntas siklus I
|
8
|
6
|
Jumlah nilai siklus I
|
1629
|
7
|
Rata-rata nilai silklus I
|
74,04
|
8
|
Persentase ketuntasan siklus I
|
64%
|
Ket: Adapun data secara terperinci
dapat dilihat pada tabel 4.4.
Berdasarkan
tabel di atas pembelajaran dikatakan cukup berhasil walaupun belum mencapai
target yang telah ditentukan, indikasi hasil siklus I yaitu banyaknya peserta
didik yang mencapai KKM sebanyak 14 anak sedangkan peserta didik yang
belum mencapai KKM sebanyak 8 anak, jadi keberhasilan pada siklus I
sebanyak 64% dan berbanding 36% dari jumlah seluruh peserta didik. Berdasarkan tingkat
keberhasilan ini dapat dilihat pada pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Histogram Peningkatan
Hasil Belajar Siklus I
c.
Observasi (Observing)
Berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan ada beberapa temuan yang perlu di perbaiki dan
dicarikan alternatif solusinya. Temuan tersebut seperti pada tabel 4.5.
Tabel 4.5 Hasil
Observasi Pembelajaran Siklus I
No
|
Kegiatan
|
Temuan
|
1
|
Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran
|
Waktu yang terbuang
|
2
|
Penguasaan
materi dalam pembelajaran
|
Kurang menguasai
|
3
|
Penggunaan
media pembelajaran
|
Kurang aktif
|
Berikut ini adalah
hasil observasi yang dilakukan observer pada kegiatan pembelajaran yang telah
dilakukan seperti pada tabel 4.6.
Tabel
4.6 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus I
No
|
Kegiatan
|
Pertemuan
|
|
1
|
2
|
||
1
|
Kemampuan
Membuka Pelajaran
|
Baik
|
Sangat Baik
|
2
|
Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran
|
Baik
|
Baik
|
3
|
Penguasaan
materi dalam pembelajaran
|
Cukup Baik
|
Baik
|
4
|
Implementasi
langkah-langkah pembelajaran
|
Cukup Baik
|
Baik
|
5
|
Penggunaan
media pembelajaran
|
Cukup Baik
|
Baik
|
6
|
Evaluasi
Pembelajaran
|
Baik
|
Sangat Baik
|
7
|
Kemampuan
menutup pelajaran
|
Baik
|
Sangat Baik
|
Sedangkan dari hasil
tes belajar peserta didik melalui lembar soal evaluasi pada siklus 1 diperoleh
rata-rata nilai sebesar 74,04 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi
terhadap tindakan kelas pada pembelajaran siklus I dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual dapat di kategorikan cukup berhasil.
d.
Hasil Refleksi
Setelah dilakukan
observasi pada akhir siklus I dan didapatkan beberapa temuan kemudian diadakan
refleksi untuk mencari solusi terhadap hasil belajar sebagai bahan acuan instropeksi
untuk pembelajaran selanjutnya. Beberapa temuannya yaitu pengolaan waktu yang
tidak sesuai dengan rencana yang sudah direncanakan untuk mengurangi hal
tersebut pendidik bisa mempergunakan waktu tersebut untuk melakukan tanya jawab
atau diskusi secara spontan sehingga peserta didik mampu mendalami materi.
Dalam setiap pembelajaran pendidi diharapkan sudah mempersiapkan semuanya termasuk
materi yang akan disampaikan haruslah sudah dikuasi, sehingga pendidik mampu
membawa peseta didik untuk belajar lebih efektif dan lebih mudah dalam memahami
konsep materi energi. Partisipasi peserta didik dalam pembelajaran kurang
dikarenakan peserta didik yang aktif hanya sebagian dan hal tersebut berakibat
pada hasil belajar yang diperoleh oleh karena itu pendidik harus dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik dengan memberikan rangsangan yang bisa
dilakukan melalui motivasi secara nyata dalam bentuk nilai atau penghargaan
pada peserta didik yang mampu menjawab atau memberikan pertanyaan.
Berikut ini adalah
hasil refleksi secara umum pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.7.
Tabel 4.7 Hasil
Refleksi Siklus I
No
|
Kegiatan
|
Temuan
|
Solusi
|
1
|
Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran
|
Waktu yang terbuang
|
Tanya jawab
|
2
|
Penguasaan
materi dalam pembelajaran
|
Kurang
menguasai
|
Mendalami materi
|
3
|
Penggunaan
media pembelajaran
|
Kurang aktif
|
Memberikan apresiasi
|
2.
Siklus II
a.
Perencanaan (Planning)
Perencanaan yang
dilakukan pada tindakan siklus II yaitu mempersiapkan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang sudah tersusun dan terlampir, media pembelajaran telah
tersedia dan terlampir, lembar evaluasi belajar peserta didik telah dibuat dan
terlampir dan lembar observasi pembelajaran tersusun dan terlampir.
b.
Tindakan (Acting)
Pelakasanaan
tindakan dengan menggunakan model pembelajara kontekstual pada siklus II
dilaksanakan dua kali pertemuan setiap pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35
menit. Pertemuan 1 dilaksanakan pada hari Kamis 1 Mei 2014 dan pertemuan 2
dilaksanakan pada hari Kamis 8 Mei 2014.
1) Hasil
siklus II pertemuan 1
Siklus II pertemuan 1 yang dilaksanakan
pada hari Kamis 1 Mei 2014 selama dua jam pelajaran dimulai dari pukul
09.30-10.40 WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah
disiapkan sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu berdo’a dan
mengisi daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah
22.
Agar proses pembelajaran lebih efektif
sesuai dengan hasil refleksi pada siklus I pendidik dan peserta didik
berkomitmen menciptakan suasana belajar yang kondusif dan komunikatif. Kegiatan
selanjutnya adalah pendidik menyampaikan tujuan dari pembelajaran yaitu peserta
didik mampu menyebutkan macam-macam bentuk Energi yang ada dilingkungan
sekitar, Peserta didik mampu menjelaskan perubahan energi yang terjadi pada
suatu benda, Peserta didik berani memberikan gagasan berupa contoh nyata
tentang energi yang ada dilingkungan sekitar. Serta mengingatkan kembali model
pembelajaran apa yang sedang digunakan dalam pembelajaran.
Langkah selanjutnya adalah pendidik
menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar
dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai
maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab
pertanyaan yang di berikan oleh pendidik
atau peserta didik lain. Kemudian pendidik menyampaikan apresepsi dengan
memberikan gambaran kepada peserta didik tentang konsep sebuah energi yang ada
dilingkungan secara sederhana. Kemudian pendidik menyampaikan materi Energi
dengan menggunakan metode ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran
kontekstual dengan mengaitkan materi Energi kedalam contoh nyata yang ada
dilingkungan sekitar untuk menggali pengetahuan peserta didik dengan pengalaman
yang di peroleh dilingkungan sekitar dengan durasi kurang lebih 25 menit. Langkah
selanjutnya pendidik memberikan kesempatan peserta didik untuk menanyakan
materi yang kurang dipahami atau memberikan gagasan berupa contoh nyata dengan
mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga membantu teman lain untuk
memudahkan dalam memahami materi Energi.
Setelah melakukan tanya jawab dengan
peserta didik kemudian pendidik mengajak peserta didik untuk lebih memahami
konsep dasar materi Energi dengan mendemontrasikan di depan kelas bagai mana
perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, seperti dengan menggunakan
soldier dan senter. Dengan mengalami langsung peserta didik mampu memahami
materi dengan cepat dan melekat dalam ingatan.
Sebelum pembelajaran selesai peserta
didik diberikan kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami,
serta membuat rangkuman bersama peserta didik tentang materi yang telah
dipelajari. Kemudian peserta didik di berikan tugas berupa soal-soal yang ada
dalam LKS sebagai latihan peserta didik untuk lebih mamahami materi lagi.
2) Hasil
siklus II pertemuan 2
Siklus II pertemuan 2 yang dilaksanakan
pada hari Kamis 8 mei 2014 selama dua jam pelajaran yang dimulai dari pukul 09.30-10.40
WIB. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan
sebelumnya. Sebelum pembelajaran dimulai terlebih dahulu berdo’a dan mengisi
daftar hadir peserta didik yang di hadiri semua peserta didik sejumlah 22.
Setelah peserta didik siap untuk menerima materi pendidik menyampaikan tujuan
dari pembelajaran yaitu semua peserta didik mampu menyebutkan macam-macam
bentuk Energi yang ada dilingkungan sekitar, Peserta didik mampu menjelaskan
perubahan energi yang terjadi pada suatu benda, Peserta didik berani memberikan
gagasan berupa contoh nyata tentang energi yang ada dilingkungan sekitar.
Langkah selanjutnya adalah pendidik
menyampaikan motivasi dan apresepsi dengan memberikan semangat untuk belajar
dengan memberikan apresiasi atau penghargaan kepada peserta didik dengan nilai
maupun berupa hadiah bagi peserta didik yang berani bertanya dan menjawab
pertanyaan yang di berikan oleh pendidik atau peserta didik lain. Kemudian
menyampaikan apresepsi dengan peguatan pada materi Energi yang telah
disampaikan sebelumya untuk memudahkan peserta didik memahami materi.
Selanjutnya pendidik mempresentasikan materi perubahan Energi dengan metode
ceramah yang digabungkan dengan model pembelajaran kontekstual untuk menggali
pengetahuan peserta didik melalui pengalaman yang di peroleh dilingkungan
sekitar dengan durasi kurang lebih 20 menit. Pendidik memberikan kesempatan
peserta didik untuk menanyakan materi yang kurang dipahami atau memberikan
gagasan berupa contoh nyata dengan mengaitkan dalam kehidupan sehari-hari
sehingga pemeblajaran berlangsung secara komunikatif dan dapat menggali pemaham
peserta didik satu dengan peserta didik yang lain. Hal itu dapat membantu teman
lain untuk memudahkan dalam memahami materi Energi.
Setelah melakukan langkah-langkah di
atas kemudian peserta didik mengerjakan soal yang sudah disiapkan oleh peneliti
sebagai evaluasi pembelajaran yang sudah dilaksanakan, sehingga bisa terlihat
apakah pembelajaran berhasil atau kurang berhasil. Masing-masing peserta didik
mengerjakan soal yang berjumlah 10 pilihan ganda dan 5 uraian dengan durasi
waktu kurang lebih 25 menit. Pendidik berkeliling mengawasi peserta didik yang
sedang mengerjakan soal agar kelas selalu kondusif dan menjadikan peserta didik
lebih konsentrasi dalam mengerjakan. Setelah peserta didik selesai mengerjakan
soal kemudian dikumpulkan kepada pedidik untuk kemudian dinilai sebagai bahan
acuan keberhasilan pembelajaran.
Pada kegiatan akhir siklus II pertemuan
2 pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk menanyakan materi
yang belum dipahami serta membuat rangkuman materi bersama peserta didik. Tidak
lupa juga pendidik selalu memberikan motivasi kepada peserta didik agar selalu
belajar dengan rajin dan selalu mendengarkan apa yang pendidik sampaikan.
Setelah dilakukan evaluasi pembelajaran
pada siklus II didapatkan rekapitulasi nilai dari hasil belajar peserta didik dengan
rata-rat nilai sebesar 81,13 dengan kategori baik dan mencapai target yang
diharapkan. Persentase ketuntasan yang dicapai pada siklus II telah mencapai
86,36% sehingga hasil penelitian dikatakan berhasil mencapai target. Berikut indikator
keberhasilan pembelajaran secara umum pada tabel 4.8.
Tabel 4.8 Rekapitulasi
hasil belajar siklus II
No
|
Indikator
|
Keterangan
|
1
|
Jumlah peserta didik
|
22
|
2
|
Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
|
65
|
3
|
Target pencapaian keberhasilan
|
85%
|
4
|
Jumlah peserta didik tuntas siklus II
|
19
|
5
|
Jumlah peserta didik tidak tuntas siklus II
|
3
|
6
|
Jumlah nilai siklus II
|
1790
|
7
|
Rata-rata nilai silklus II
|
81,36
|
8
|
Persentase ketuntasan siklus II
|
86%
|
Ket:
Data secara terperinci dapat dilihat pada tabel 4.9
|
Berdasarkan tabel di atas pembelajaran
dikatakan berhasil karena hasil dari pembelajaran tersebut telah mencapai hasil
sesuai target yang telah ditentukan, indikasi hasil siklus II yaitu banyaknya
peserta didik yang mencapai KKM sebanyak 19 anak sedangkan peserta didik yang
belum mencapai KKM sebanyak 3 anak, jadi keberhasilan pada siklus II
sebanyak 86% dan berbanding 14% dari jumlah seluruh peserta didik. Berdasarkan
tingkat keberhasilan ini dapat dilihat pada pada gambar 4.3.
Gambar. 4.3 Histogram Peningkatan
Hasil Belajar Siklus II
c.
Observasi (Observing)
Berdasarkan kegiatan
observasi yang dilakukan ada beberapa temuan yang perlu di perbaiki dan
dicarikan alternatif solusinya. Temuan tersebut seperti pada tabel 4.10.
Tabel
4.10 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus
II
No
|
Kegiatan
|
Temuan
|
1
|
Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran
|
Kurang maksimalkan waktu
|
2
|
Evaluasi
Pembelajaran
|
Kurang kondusif
|
Berikut ini adalah
hasil observasi yang dilakukan observer pada kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan
seperti pada tabel 4.11.
Tabel
4.11 Hasil Observasi Pembelajaran Siklus II
No
|
Kegiatan
|
Pertemuan
|
||
|
1
|
2
|
||
1
|
Kemampuan
Membuka Pelajaran
|
Sangat Baik
|
Sangat Baik
|
|
2
|
Sikap
praktikan dalam proses pembelajaran
|
Baik
|
Baik
|
|
3
|
Penguasaan
materi dalam pembelajaran
|
Baik
|
Snagat Baik
|
|
4
|
Implementasi
langkah-langkah pembelajaran
|
Baik
|
Sangat Baik
|
|
5
|
Penggunaan
media pembelajaran
|
Baik
|
Sangat Baik
|
|
6
|
Evaluasi
Pembelajaran
|
Baik
|
Baik
|
|
7
|
Kemampuan
menutup pelajaran
|
Sangat Baik
|
Sangat Baik
|
|
Sedangkan dari hasil
tes belajar peserta didik melalui lembar soal evaluasi pada siklus II diperoleh
rata-rata nilai sebesar 81,36 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil observasi
terhadap tindakan kelas pada pembelajaran siklus II dengan menggunakan model
pembelajaran kontekstual dapat di kategorikan berhasil mencpai tujuan
pembelajaran.
c.
Hasil Refleksi
Setelah dilakukan
observasi pada akhir siklus II didapatkan beberapa temuan baru. Langkah
selanjutnya adalah melakukan refleksi untuk mencari solusi terhadap hasil
belajar sebagai bahan acuan instropeksi untuk pembelajaran mendatang. Beberapa
temuannya yaitu dalam pembelajaran pendidik masih belum bisa memaksimalkan
waktu yang ada dengan baik untuk mengurangi hal tersebut pendidik bisa
mempergunakan waktu tersebut untuk melakukan tanya jawab atau diskusi secara
spontan sehingga peserta didik mampu mendalami materi lebih jauh lagi. Serta
dalam pelaksanaan kegiatan evaluasi pembelajaran peserta didik belum bisa
menciptakan suasana yang kondusif dan tenang, sehingga banyak peserta didik
yang kurang berkonsentrasi penuh dalam mengerjakan. Berikut ini adalah hasil
refleksi secara umum pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.12.
Tabel
4.12 Hasil Refleksi Siklus II
No
|
Kegiatan
|
Temuan
|
Solusi
|
1
|
Sikap
peneliti dalam proses pembelajaran
|
Kurang maksimalkan waktu
|
Diskusi
|
2
|
Evaluasi
Pembelajaran
|
Kurang kondusif
|
Pemberian nilai plus
|
C.
Pembahasan
Dari
hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan yang signifikan dengan
menggunakan model pembelajaran kontekstual pada pembelajaran yang sudah
dilakukan dan hasil tersebut terlihata pada tiap siklusnya. Berdasarkan hasil
pembelajaran tersebut sesuai dengan pendapat (Rahardjo & Daryanto, 2012:
158) mengemukakan Pembelajaran kontekstual merupakan proses pendidikan yang
mencakup beberapa aspek sebagai satu kesatuan yang harus dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran sehingga dapat berjalan sesuai dengan harapan dan tujuan
pendidikan seutuhnya yaitu memperoleh hasil belajar yang diharapkan karena itu
merupakan tujuan utama dari pembelajaran.
Senada
dengan itu (Trianto, 2007: 103) penerapan model pembelajaran kontekstual
bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik yang lebih baik dengan
menanamkan pemahaman pada peserta didik terlebih dahulu yaitu dengan cara
melibatkan langsung peserta didik untuk
lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berjalan lebih efektif dan
komunikatif.
Berdasarkan
teori dan hasil penelitian yang telah dilakuka, diperoleh hasil belajar peserta
didik mengalami peningkatan dari pra siklus, siklus I dan sampai siklus II.
Persentase nilai rata-rata hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam materi Energi di SD Muhammadiyah Kebagusan kelas III dapat dilihat pada
tabel 4.13.
Tabel
4.13 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas III SD Muhammadiyah
Kebagusan
No
|
Keterangan
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
1
|
Mencapai KKM
|
32%
|
64%
|
86%
|
2
|
Belum
mencapai KKM
|
68%
|
36%
|
14%
|
Berdasarkan
data di atas terlihat jelas adanya peningkatan yang cukup signifikan pada tiap
siklusnya. Keberhasilan pembelajaran pada pra siklus mencapai 32% berbanding
68% yang belum berhasil, keberhasilan pada pembelajaran siklus I mencapai 64%
berbanding 36% yang belum berhasil, sedangkan keberhasilan pembelajaran pada siklus II mencapai 86%
berbanding 14% yang belum mencapai keberhasilan. Peningkatan yang sesuai dengan
indikator keberhasilan terlihat pada siklus II yang mencapai persentase nilai
rat-rata sebesar 81,36 dengan persentase 86%.
Jadi pada penelitian tindakan kelas dengan penerapan model pembelajaran
kontekstual pada kelas III SD Muhammadiyah Kebagusan sangat berpengaruh dalam
pencapaian hasil belajar peserta didik yang lebih baik dan sesuai dengan apa
yang telah ditargetkan sebelumnya pada penelitian ini. Pencapaian pembelajaran
pada setiap siklusnya dapat dilihat sesuai dengan gambar 4.4.
Gambar
4.4 Histogram Peningkatan Hasil Belajar Pada Tiap Siklus
No Responses to "Skripi terlenkap "